Senin, 27 Januari 2014

Keutamaan Puasa 9 dan 10 Muharram

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diaberkata, Rasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utamasetelah (puasa) Ramadhanadalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, danshalat yang paling utamasetelahshalatwajib (lima waktu) adalahshalatmalam.“.[1]

Hadits yang muliainimenunjukkandianjurkannyaberpuasapadabulan Muharram, bahkanpuasa di bulaninilebihutamadibandingkanbulan-bulanlainnya, setelahbulanRamadhan.[2]

Mutiarahikmah yang dapatkitapetikdarihaditsini:

Puasa yang paling utamadilakukanpadabulan Muharram adalahpuasa ‘Aasyuura’(puasapadatanggal 10 Muharram), karenaRasulullah shallallahu ‘alaihiwasallammelakukannyadanmemerintahkanparasahabat radhiyallahu ‘anhum untukmelakukannya,[3]
danketikaNabi shallallahu ‘alaihiwasallam ditanyatentangkeutamaannyabeliaubersabda.
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Puasainimenggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu“.[4]

Lebihutamalagijikapuasatanggal 10 Muharram digandengankandenganpuasatanggal 9 Muharram, dalamrangkamenyelisihi orang-orang YahudidanNashrani, karenaRasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam ketikadisampaikankepadabeliaubahwatanggal 10 Muharram adalahhari yang diagungkan orang-orang YahudidanNashrani, makabeliaubersabda.
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
Kalauakumasihhiduptahundepan, makasungguhakuakanberpuasapadatanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).”.[5]



- Adapunhadits.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً
Berpuasalahpadahari ‘Aasyuura’ danselisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalahseharisebelumnyaatauseharisesudahnya.“.[6]
makahaditsinilemahsanadnyadantidakbisadijadikansebagaisandarandianjurkannyaberpuasapadatanggal 11 Muharram[7].
Sebagianulamaada yang berpendapat di-makruh-kannya (tidakdisukainya) berpuasapadatanggal 10 Muharram saja, karenamenyerupai orang-orang Yahudi, tapiulama lain membolehkannyameskipunpahalanyatidaksesempurnajikadigandengkandenganpuasaseharisebelumnya[8].

SebabRasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam memerintahkanpuasatanggal 10 Muharram adalahkarenapadahariitulah Allah Ta’ala menyelamatkanNabi Musa álaihissalam danumatnya, sertamenenggelamkanFir’aundanbalatentaranya, makaNabi  Musa ‘alaihissalam pun berpuasapadahariitusebagai rasa syukurkepada-Nya, danketikaRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam mendengar orang-orang Yahudiberpuasapadahariitukarenaalasanini, makabeliau shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda.

فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ
Kita lebihberhak (untukmengikuti) Nabi Musa ‘alaihissalamdaripadamereka“[9]. Kemudianuntukmenyelisihiperbuatan orang-orang Yahudi, beliau shallallahu ‘alaihiwasallam menganjurkanuntukberpuasatanggal 9 dan 10 Muharram[10].
Haditsinijugamenunjukkanbahwashalatmalamadalahshalat yang paling besarkeutamaannyasetelahshalatwajib yang limawaktu


[1] HSR Muslim (no. 1163).
[2]LihatketeranganSyeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimindalam SyarhuRiyadhisShalihin (3/341).
[3] Dalam HSR al-Bukhari (no. 1900) dan Muslim (1130).
[4] HSR Muslim (no. 1162).
[5]HSR Muslim (no. 1134).
[6]HR Ahmad (1/241), al-Baihaqi (no. 8189) dll, dalamsanadnyaadaperawi yang bernama Muhammad bin Abdurrahman bin AbiLaila, dandia  sangatburukhafalannya (lihatTaqriibutTahdziib hal. 493). Olehkarenaitusyaikh al-Albanimenyatakanhaditsinilemahdalam Dha’ifulJaami’ (no. 3506).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar